Lirik Lagu Malaysia Cindai Mengajarkan Kita Untuk Tetap Semangat Walau Banyak Halangan

Cindai adalah sebuah lagu legendary dari Malaysia dinyanyikan oleh penyanyi pop Siti Nurhaliza, lagu ini dirilis pada tahun 1997. Lagu Cindai ini merupakan single dari album kedua pada tahun itu, lagu ini diproduksi oleh Suria Records.
Dengan melalui lagu Cindai, Siti Nurhaliza melakukan upaya pertama untuk menyanyikan lagu-lagu rakyat Melayu tradisional. Dengan durasi lagu selama 4:55 menit, lagu ini berhasil meraih 19 juta kali penonton.
Baca juga: Bikin Kenyang! Berbagai Olahan Nasi Belahan Dunia yang Cocok Dijadikan Sebagai Menu Berbuka Puasa
Lirik lagu Cindai menceritakan tentang kekecewaan seseorang yang mencoba untuk bertahan dalam menjalani kehidupannya walaupun banyak tantangan dan halangan yang harus dia hadapi. Tapi kalian tau ga sih Cindai itu apa?
Cindai merupakan sejenis kain yang digunakan oleh orang Melayu dulu2, (semacam kain Songket di Palembang) terutamanya yang memakai adalah kaum wanita. Bagi yang penasaran liriknya? Ini dia lirik lagu Cindai milik Siti Nurhaliza:
Baca juga: Termasuk Negara Muslim, 9 Makanan Khas Malaysia Ini Juga Cocok Dijadikan Sebagai Menu Berbuka Puasa
Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Baca juga: Bercerita Tentang Orientasi Seksual Clairo, Ini Lirik, Terjemahan dan Chord Gampang Lagu Sofia
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Reff
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
Editor: Abdul Khoir
artikel terbaru