Jadi Google Doodle Hari Ini, Ini 5 Fakta Penting Tino Sidin, Guru Menggambar Tanah Air!

Memperingati Hari Guru Nasional yang digelar pada hari Rabu (25/11) ini, Google menampilkan sosok Tino Sidin dalam halaman utamanya. Dalam tampilan tersebut, Pak Tino Sidin disebut sebagai sosok seniman Tanah Air sepanjang masa.
Namun, untuk anak jaman sekarang, sosok Tino Sidin terasa asing di telinga. Berikut sejumlah fakta menarik tentang seniman bangsa tersebut.
1. Mengawali karier sebagai pegawai
Awal karier seorang Tino Sidin adalah seorang pegawai Kementerian Penerangan Jepang pada tahun 1944 hingga 1945. Bahkan, ketika peperangan meletus, pria kelahiran 25 November 1925 tersebut ikut bertempur dan tergabung menjadi anggota Polisi Tentara Divisi Gajah Dua Tebingtinggi, Sumatera Utara.
2. Hijrah ke Jawa demi mendalami dunia lukis
Setahun setelah kemerdekaan, Tino Sidin memutuskan untuk pindah ke Jawa pada tahun 1946 bersama dengan seorang rekannya, Daoed Joesoef. Kemampuan dan kecintaanya di dunia lukis diasah setelah berguru dengan sejumlah pelukis ternama kala itu, seperti Hendra Gunawan, Affandi, S. Sudjojono hingga Sudarso.
3. Asah kemampuan melukis di ISI
Setelah melalui perjalanan panjang, Tino Sidin memutuskan untuk masuk ke Akademi Seni Indoensia perintis yang sekarang bernama Institut Seni Indonesia pada tahun 1960. Saat itulah sejumlah jalan di dunia kreatif terus dikembangkannya. Bahkan, dirinya pun kemudian memiliki acara TV nya tersendiri.
4. Acara TV Gemar Menggambar
Setelah menetap di Yogyakarta, Tino Sidin dipercaya untuk membawakan acara tv Gemar Menggambar yang pertama kali tayang di TVRI pada tahun 1969. Kemudian, sepuluh tahun setelahnya, acara TV tersebut terus melesat hingga ke televisi nasional. Acara tersebut pun ditayangkan setiap hari Minggu sore di TVRI.
5. Guru menggambar di berbagai kota besar Indonesia
Tak hanya berperan aktif dalam edukasi di layar kaca, Tino Sidin juga aktif dalam mengajar secaralangsung di sejumlah daerah di Jakarta seperti Pluit, Kepa Duri, hingga Pasar Seni Ancol. Dirinya juga memiliki sekolah TK dan SD dengan nama ‘Taman Tino Sidin’ yang berlokasi di Surabaya, Yogyakarta, dan Padang.
Meski dirinya sudah tiada, kontribusi seorang Tino Sidin terus dikenang hingga sekarang. Bahkan sebuah museum juga telah didirikan atas namanya yang berlokasi di rumahnya di Yogyakarta.
Editor: Pangestu Abi
artikel terbaru