Berkat Bantuan Pak Suparno, Teddy Rusdy dan Pasukannya Berhasil "Menyusup" ke Dalam Pesawat

Dengan 11 anggota pasukan yang sudah terpilih dari Pasukan Anti Teror yang dibentuk pada 1981 (Detasemen 81), Teddy Rusdy menjadi pelapis pengawal dan pengamanan Presiden Soeharto dan keluarganya. Karena yang menjadi fokus pada saat itu adalah mengantisipasi adanya ancaman dari PPRII.
Maka dari itu Perwira Menengah yang sudah ditugaskan terlebih dahulu di KBRI Teheran, diperintahkan untuk bergabung dalam pasukan Teddy Rusdy. Karena Teddy Rusdy dengan pasukannya diputuskan untuk tidak ikut terdaftar dalam rombongan resmi Presiden Soeharto, membuat dirinya tidak memiliki akses untuk bisa memasuki ke tempat-tempat penting (VVIP).
Pada saat itulah Teddy Rusdy dengan pasukannya merasa bergerak seperti teroris, karena mamasuki Arab Saudi dengan bersenjata tanpa ijin dan juga tidak menggunakan pas masuk/keluar instalasi VVIP.
Oleh karena itu, Teddy Rusdy dan para anggotanya menyamar dengan sengaja memanjangkan rambut, kumis, dan juga jambang guna bisa melakukan observasi Presiden Soeharto dan keluarganya dengan sukses.
Saat selesai tugasnya dan hendak pulang ke Tanah Air dengan menggunakan Pesawat Garuda, Teddy Rusdy dan pasukannya tersebut tertinggal dari rombongan inti. Berkat mengenal dan terlihat oleh Direktur Utama Garuda Indonesia pada kala itu, Pak Suparno.
Kala itu Pak Suparno yang berada di kokpit pesawat melihat Teddy Rusdy dan pasukannya dari jarak yang jauh sedang berusaha untuk bisa masuk ke dalam pesawat, dengan begitu Pak Suparno membantu Teddy Rusdy dengan cara mengulur waktu keberangkatan, sehingga Teddy Rusdy beserta pasukannya bisa berhasil masuk dalam pesawat.
Sumber: Islami.co
Editor: Gethya Nabilla
artikel terbaru